- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Make a Espresso, Indocafe and Kapal Api Signature

Akhirnya saya bisa nyumbang postingan juga di gaksukalapar.id. Btw, sudah lama juga gaksukalapar.id ini sepi dari postingan soal makanan. Jadi kebetulan lagi ada bahan, saya mau nyumbang tulisan di sini.

Sebenarnya bahasannya hampir sama dengan yang sudah saya tulis dipostingan didua blog saya lainnya, Naturality Channel dan Naturality Shop.

Tapi berhubung ini kan temanya soal kuliner entah makan dan minum, juga olahannya maka kayanya kurang kalau gak ngepost juga di gaksukalapar.id.

Kali ini saya mau cerita soal hobi baru, menikmati kopi secara amatir. Menikmati kopi dengan cara yang cukup ribet. 


Saya mau bahas gimana buat secangkir espresso, triple shoot. Uih, sampe 3x gitu? Iya, kalau single shot itu 30ml, kalau triple berarti kalikan saja 3 ya. Wah bahkan, pada trial ke-3 ini, 6x shot 😅😝.

Espresso yang saya buat ini menggunakan alat bantu yang saya namakan steam pot espresso atau kalau orang umum menyebutnya moka pot. Bahasan soal itu bisa dibaca di sini.


Oh ya, postingan kali ini sebenarnya adalah resume dari trial yang sudah dilakukan ketiga kalinya untuk buat espresso, sejak kedatangan alat bantu steam pot espresso tadi.

Sewaktu trial pertama itu saya buat espresso berbahan kopi dari Indocafe, itu sewaktu nyoba pertama kali alat yang baru dibeli, apakah berfungsi atau tidak. Sayangnya dokumentasinya gak detail saat itu, dan saya mencicipi espresso nya pakai gula, jadi kurang bisa memastikan betul taste dari kopinya Indocafe.

Kemudian trial kedua itu saya buat espresso dengan bahan kopi dari Kapal Api Signature, itu saya punya dokumentasinya, dan saya juga sudah posting diblog saya yang lain.

Ini dokumentasi persiapan pada trial ke-2.


Kali ini saya coba trial ketiga, untuk kopi Indocafe tapi nanti saya coba cicipi tanpa gula, untuk bandingkan head to head dengan kopi dari Kapal Api Signature.

Berikut ini bahan² yang perlu saya siapkan, hampir sama sih seperti trial keduanya, yang bedakan hanya kopinya saja. Bisa dilihat didokumentasi yang saya sajikan dibawah ya, hampir sama kan dengan gambar sebelumnya. Lha iya, kan buatnya dengan alat bantu yang sama, yakni steam pot espresso.


Pada trial ketiga ini, saya akan buat total 6 single shot, menggunakan bubuk kopi dari Indocafe sebanyak 12 gram kurang lebih ya.


Untuk raw water yang saya gunakan kurang lebih 280 ml, menggunakan air minum yang sudah dipanaskan terlebih dahulu, supaya mempercepat proses steamed. Ya saya mengistilahkannya begitu, atau mungkin bahasanya vacuum kali ya. Takut salah istilah saya ini, nanti bisa dikomplain pembaca yang paham. #harapmaklum



Disclaimer:
Saya kadang suka menggunakan istilah² yang hanya saya pahami, kadang sesuai dengan kalaziman kadang juga tidak, hanya yang paham saja yang pastinya mengerti.

Ini dia saat proses espresso nya Indocafe fine blend jadi, ada busa² nya.

Secara proses saat dipanaskan dipot hampir sama dengan dokumentasi trial kedua, seperti video di bawah ini, ketika trial kedua saya dokumentasikan dan simpan di YouTube.



Nah hasilnya seperti apa?

Nah dari kopi 12an gram, dan hot water 280 ml, menghasilkan espresso kurang lebih 204 ml.

Ini tuangan pertama, 33ml, saya habiskan dengan beberapa kali teguk, untuk rasain originalnya gimana sih.

Ini adalah tuangan terakhir dapat 171 ml kurang lebih ya.

Untuk taste nya pahit sedikit khas kopi dan agak asam, tapi menurut saya pahitnya tak sepahit kopinya Kapal Api Signature. Mungkin ini jenis kopi arabica kali ya. Karena dikemasan Indocafe tidak dijelaskan dari bahan kopi apa, jadi saya hanya tebak² saja.

Namun dikomposisi tertulis kopi ini diambil dari pegunungan Mandheling. Setelah saya cari tahu, kopi jenis apa sih yang ditanam di sana? Ternyata adalah kopi jenis arabica, Mandheling adalah Mandailing, itu salah satu daerah di Sumatra Utara.

Tebakan saya ternyata tepat, ya ya ya, jadi seru kayanya mencicipi kopi begini.

Berbeda dengan trial ke-2, pada trial ke-3 ini dengan Indocafe tidak meninggalkan ampas berarti, jadi ya ampasnya hanya sedikit lebih cenderung karamel gitu jadinya. Beda dengan Kapal Api Signature kemarin yang menyisakan ampas kopinya.



Begitulah kira² espresso yang tercipta dari dua brand berbeda ini, espresso yang saya buat dari alat bantu steam pot espresso.

Nyeruput kopi sambil ngemil dan santuy menikmati akhir pekan cukup menyenangkan. Yang unik adalah memang saat proses membuatnya, walaupun agak ribet tetapi katanya seninya di situ.

Sekian dulu sumbangan postingan dari saya. Lain waktu akan saya coba buat minuman kekinian berbahan espresso ini. Entah nyoba dengan jenis kopi lainnya, misalnya kopi Flores, kopi Toraja atau kopi dari mana saja atau brand kopi lainya. -cpr-

3 komentar:

  1. Oh ya ada tambahan sedikit, kalau baca tulisan di atas itu kan ada selisih ya, antara raw water yang dipakai dengan hasil jadinya, koq ada selisih banyak. Ternyata dibagian penampung air bagian bawah itu masih ada air tersisa yang tak terangkat. Mungkin saya terburu-buru mematikan api 🔥, saat proses vacuum nya belum selesai sempurna.

    BalasHapus
  2. Oh ya, catatan lagi, ketika buat kopi jenis yang Indocafe fine blend ini, usahakan habis selesai buat saat masih panas harus langsung dibersihkan dengan air mengalir, karena karakternya itu karamel, sehingga telat membersihkan maka akan lengket dibagian² dalam steam pot yang sulit dibersihkan. Kalau yang sisanya jadi ampas, itu cukup dibilas dengan air mengalir bersih, kalau yang jadi karamel ini perlu disemprot supaya lepas itu lengket²an nya.

    BalasHapus
  3. Nambah informasi, Kopi Kapal Api Signature kalau dibuat dengan teknik tubruk tidak begitu enak untuk dinikmati. Beda dengan Indocafe jika ditubruk sensasi espresso nya masih ada, karena dia nyaris tanpa ampas. Sedangkan Kapal Api ini ada ampas, jadi buat sensasi ngopi kurang nikmat. Ya itu sih pendapat saya ya

    BalasHapus

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox