- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Review Nyeduh Espresso ala MokaPot by "Kopi Singa: Special Blended"

Setelah semalam saya eksperimen dengan menubrukan coklat dan kopi, kali ini saya mau review produk kopi yang baru kemarin saya beli, nyeduhnya ala espresso dengan MokaPot.

Kopinya ini saya pakai kopi dari brand Kopi Singa, produk ini sudah saya bahas sedikit dipostingan blog saya, Naturality Shop. Tautan postingannya bisa dibaca di bawah ini.


Bahan² yang saya perlu siapkan tentunya adalah Kopi Singa Special Blended, dengan kemasan warna merah dengan aksen batik emasnya.

Ini dia single shot espresso by MokaPot Kopi Singa: Special Blended.

Untuk alat² nya saya dibantu teko ajaib dan steam pot atau MokaPot yang saya miliki saat ini sebagai manual brew ala cafe.

Digambar saya ada masukan sachet 6gram gula aren bubuk, rencana untuk saya cobakan dicampur dengan hasil espresso MokaPot, mau tahu seberapa maniskah dia, testinya ada dituliskan bagian bawah.

Untuk takarannya, saya gunakan bubuk kopi sebanyak 18 gram, untuk mengisi pot kopinya, itu pun tidak terisi penuh hingga meluap-luap, pas lah yang pasti.


Untuk menyeduh espresso dimokapotnya saya gunakan air panas dengan suhu 90°C, sudah saya panaskan terlebih dulu dengan teko ajaib, supaya memasak espressonya lebih cepat. Air panas itu saya tuangkan ke MokaPot kurang lebih 255-256 ml.


Espresso yang dihasilkan MokaPot ini jadi dapat berapa ml?

Kalau total hasil tuangan ke dalam gelas saji diperoleh 30ml untuk shot pertama, lalu kemudian saya tuang ke gelas saji kedua dapat 151ml, dan tuangan ketiga saya dapat 35ml, jadi kalau ditotal didapat 216ml espresso.

Nah itu berarti ada 39ml yang tidak jadi espresso, entah menguap atau tersisa ditangki MokaPot bagian bawah.

Pas dicek ditangki raw water, tersisa air 11ml, itu artinya terdapat 28ml yang menguap ketika proses pemasakan.

Untuk hasil espressonya saya bagikan difoto paling atas postingan itu, saya cicipi single shot pertama 30ml disloki.

Bagaimana tastenya?

Ini jujur saya sih ya, harumnya menurut saya standar ya, saya belum merasakan wanginya, mungkin 'rusak' karena proses steam potnya ini kali ya. Jadi wangi kopinya tidak begitu terasa.

Mungkin kalau diseduh dengan cara lain bisa berikan sensasi lain juga, tunggu saja dipostingan lain kali ya.

Untuk rasa, entah ya ini termasuk kopi apa, tapi koq saya rasakan ini jenisnya robusta ya. Tapi belum valid sih, ini koq rasa² saya menganggap ini robusta ya. Soalnya saya tidak merasakan rasa asam yang begitu kentara, ketika saya merasakan seduhan arabica yang sudah valid. Untuk pahitnya, ya pahit kopilah ya. #kopikirpikirsajasendiri

After tastenya ya normal untuk saya, tidak ada rasa yang bagaimana², kadang kan ada yang bikin gak enak setelah seruputan. Tapi buat saya masih oke dan gak ada komplain. Ini ketika saya seruput saat masih panas.

Oh ya untuk hasil espresso ala² ini, dari hasil seduhan MokaPot tidak menghasilkan creama yang banyak, sedikit sekali creamanya dan langsung hilang saat dituang ke sloki.


Ini sih tambahan post ya ...
Jadi, kan ada sisa espresso banyak nih, 1 single shot saya nikmati tanpa gula, artinya original. Nah gelas besar berisi 151ml saya tambahkan bubuk gula aren sebanyak 18gram, @6gr.


Bubuk gula aren ini saya pakai dari packaging toll Indomaret, produksi PT Sweetindo Perkasa, Jakarta.


Jadi awalnya itu saya berikan sedikit sachet pertama 6gr, ternyata masih gak ada manis² nya, lalu saya tambahkan lagi 6gr kedua, itu pun sama masih belum terasa manis² nya. Sampai akhirnya saya tambahkan sachet ketiga, itu pun belum memberikan sensasi manis. Saya tidak tambahkan lagi, karena saya pikir cukuplah, agar tidak terlalu pahit saja. Biar terbiasa dengan pahitnya cerita cinta yang saya alami #ceile #gabruk #wkwkwkwkw

Tapi karena penasaran dengan produk gula aren sachet ini, saya coba takaran single shot kedua, 31ml saya tambahkan 6gr gula aren, apakah hasilnya akan memberikan sensasi manis pengganti gula pasir biasa?

Hasilnya, hmm sama saja, tidak memberikan sensasi manis. Malah cenderung asam ya, tapi ini mungkin berbeda taste karena espresso ala² nya sudah gak panas. After tastenya jadi kurang enak dilidah ya, berasa pahit gimana gitu, beda dengan ketika masih panas tadi.

Sangat wajar karena seduhan kopi bisa memberikan taste berbeda ketika dinikmati saat panas atau sudah dingin.

Tapi dengan begini bisa disimpulkan bahwa untuk sachet gula aren ini tidak memberikan sensasi manis sih, malah cenderung 'merusak' sensasi kopinya. Itu komentar saya ya. Mungkin kalau pakai gula pasir biasa bisa lebih baik #mungkin, karena saya belum buktikan juga sih.


Begitulah kira² experience menikmati seduhan espresso ala² menggunakan MokaPot dengan bubuk kopi dari brand Kopi Singa: Special Blended.

Disclamer postingan ini jelas adalah hasil testimoni saya ya, hasil ditiap-tiap orang pasti beda, apalagi teknik nyeduhnya juga mempengaruhi, apalagi saya ini masih newbie dalam soal kopi.

Sampai jumpa dipostingan lainnya, ya mungkin beberapa waktu ke depan masih gak jauh² dari ngulik kopi dulu ya. Hiburan selepas badai ghosting, nikmati pahitnya kopi, daripada menikmati pahitnya cinta dighosting. Happy Coffee, cafe-in ajah! -cpr-

1 komentar:

  1. Nambah catatan saja, ampas kopi hasil seduhan dari MokaPot ini tersedia dibasket kopinya, jadi tersisa ampasnya. Jadi misal dibuat kopi tubruk pasti seduhannya berampas ya. Just info saja sih nambahin postingan di atas ya.

    BalasHapus

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox