Berhubung belakangan lagi hits nih, gaksukalapar.id bahas hobi kopi, kali ini mimin mau sumbang share informasi yang ada hubungannya dengan kopi juga. Ini bisa jadi dasar atau patokan ketika membuat seduhan kopi.
Pertama kali mimin mengenal kopi, kopi yang dikenal ya hanya yang diseduh air panas langsung, itu dikenal dengan istilah kopi tubruk.
Tetapi ternyata untuk mengolah atau menyeduh hidangan kopi banyak caranya, salah satunya adalah espresso ini. Istilah namanya sepertinya membawa kita ke negara di Eropa sana, yakni Italia.
Ini dia single shoot espresso, bagian bawah ada ekstrak kopi dan yang coklat adalah crema. Gambar diambil dari Google.
Istilah espresso memang berasal dari bahasa Italia, yang berarti express atau cepat. Memang penyajiannya menuntut segera disajikan ke pelanggan.
Istilah ini mulai dikenal sejak tahun 1884 di Italia. Dengan dipatenkan oleh Angelo Moriondo.
Seiring berjalannya waktu banyak diciptakan mesin kopi yang bisa mengeluarkan uap dan air mendidih melalui kopi bubuk, oleh Luigi Bezzera tahun 1901. Mesin² itu yang jadi cikal bakal mesin espresso yang dipakai saat ini, dari yang berharga murah sampai yang puluhan juta.
Dulu pembuatan kopi itu memakan waktu yang relatif lama yakni kisaran 5 menit. Karena tuntutan penyajian yang lebih cepat maka dikembangkan mesin² kopi ekspres.
Hak paten atas mesin yang diciptakan Bezzera ini lalu dibeli oleh Desiderio Pavoni tahun 1903 dan dari perusahaan Pavoni inilah muncul brand mesin kopi La Pavona. Alat ini punya masalah dimana hasil seduhannya memberikan rasa gosong pada kopi. Hingga akhirnya tahun 1938 ditemukan mesin tuas piston oleh Cremonesi, dimana mesin ini tidak menggunakan air mendidih melainkan hanya air panas, sehingga rasa kopi jadi lebih baik.
Itulah sejarah singkat awal² mesin kopi yang dibuat hingga berkembang saat ini menjadi mesin espresso.
Prosesnya penyajian memang cepat, karena biji kopi yang sudah digiling dengan ukuran tertentu disemburkan air panas dengan tekanan tinggi, biasanya ada pada tekanan 9-10 bar, dengan suhu air kurang lebih dikisaran 80-96°C.
Perbedaan range grand size kopi, takaran kopi, tamping, suhu dan tekanan ini jadi variabel² customize yang dikombinasikan oleh para barista untuk menciptakan espresso yang terbaik. Tambahan variabel yang gak kalah penting adalah waktu, dimana waktu yang optimal adalah 25-30 detik mulai dari tahap ekstraksi awal sampai gelas terisi sesuai yang diinginkan.
Takaran² espresso yang umum dikenal antara lain:
# Single shot, takaran akhir seduhan kopi pada 25-30ml.
# Double shot, takaran akhir seduhan kopi pada 50-60ml.
Berikut ini beberapa istilah yang akrab dengan espresso, dimana proses pembuatannya hampir sama, dibedakan hanya takaran akhirnya.
1. Espresso
Dibuat dari bubuk kopi dengan takaran 7-9 gram, dibuat tidak lebih dari 25 detik. Rasa terbaik espresso adalah tidak terlalu pahit dan tidak membuat jantung berdebar.
*lain cerita kalau minum espresso bersama dengan gebetan tercinta #intermesso
2. Ristretto
Dalam bahasa Italia berarti terbatas atau pendek. Ristretto dibuat dengan waktu kurang dari 20 detik dengan tekanan cukup tinggi. Biasanya sebelum espresso penuh sudah diambil, jadi bisa dikatakan ristretto adalah espresso pada mili awal, hanya setengah dari takaran espresso, 12-15ml. Karakter rasanya adalah lebih manis dan chocolaty.
3. Doppio
Ini istilah untuk menyebut double shot espresso, tadi saya diatas sudah menyebut istilah double shot, jika dalam bahasa Italia, istilahnya adalah doppio. Takarannya adalah 60ml espresso.
Fisik espresso yang bisa dilihat adalah lapisan Crema pada bagian atas cairan ekstrak kopi, berwarna kecoklatan, ini jadi penanda bahwa kualitas espresso itu baik. Lalu bagian paling bawah adalah cairan ekstrak kopi yang berwarna kehitaman.
Ilustrasinya bisa dilihat di gambar di atas, gambar diambil dari Google.
Kira² begitulah bahasan informasi singkat seputar espresso, jadi perlu dipahami untuk membuat espresso terbaik harus memperhatikan variabel² tersebut di atas.
Untuk alat² manual pembuatan espresso, seperti MokaPot atau alat manual lainnya, secara prinsip mereka menggunakan prinsip yang sama, hanya ada beberapa variabel yang tak terpenuhi secara maksimal akhirnya hasilnya pun tak maksimal.
Seperti pengalaman Mimin buat espresso ala² menggunakan MokaPot, Crema yang diharapkan tidak maksimal, hanya tipis saja. Seringnya adalah over extract.
Mesin² espresso pun tidak menjamin mendapatkan hasil terbaik, perfecto, ada harga ada rupa, itu yang jadi patokan.
Tapi kembali pada, menikmati kopi itu sebagian besar adalah taste subjektifitas, jadi ketika menurut anda apa yang dinikmati cukup membuat atau memberi kepuasan, why not.
Baiklah segitu saja informasi yang bisa Mimin kumpulkan, sebenarnya masih banyak detail² teknis dan lain² nya, tapi nanti kelamaan durasi, jadi ini saja dulu. Sampai jumpa disumbangan postingan dari Mimin. SSDK
Dalam jurnal the golden cup ratio yang diterbitkan SCAA (Speciality Coffee Association of America) 55 gram kopi untuk 1 liter air seduhan. Maknanya 55g:1000ml atau sama dengan 1:18, dan secara tidak langsung terjawab bahwa sebutan yang benar adalah Coffee to Water Ratio. Tapi walaupun demikian, sebagian negara menyebutkan rasio ini terbalik yaitu 18:1 bukan 1:18, maknanya tidak terlalu berbeda rasio skala 1 untuk menyebutkan gram kopi.
BalasHapusPerhitungan sederhananya, 1 oz = 30 ml. Jika cup yang menampung 7 oz berapa rasio kopi yang harus di-grind untuk secangkir kopi itu. Cobalah untuk mengkonversikan terlebih dahulu ke dari oz ke ml. Dengan rasio 1:18 maka 7oz = 210ml. Baiklah konversi ke ml sudah didapat 1g : 18ml maknanya ? : 210ml, bisa dihitung dengan 210ml/18ml = 12g. Maka 1g : 18ml sama artinya dengan 12g : 210ml.
BalasHapusSiapkan 4 cup kopi dengan rasio 1:20, 1:18, 1:15 dan 1:13, pada volume air yang sama yaitu 100ml dan pada titik suhu air yang sama dan kopi yang di-grind pada medium-fine. Cobalah mengenal karakter rasa kopi itu, mana rasio yang sesuai untuk si kopi.
BalasHapus