Ini masih lanjutan eksperimen yang kemarin. Sebenarnya buatnya hari kemarin, tapi baru saya post sekarang. Buat nambah konten² video YouTube dichannel pribadi saya dan sekaligus buat sumbangan konten diblog gaksukalapar.id ini.
Baca juga: Failed: Brew Coffee and Milk by MokaPot
Setelah kemarin gagal buat Coffee Milk, kali ini nyobain Coffee Tea. Kalau lihat dichannel YouTube nya orang mah enak² aja, hasilnya bisa sempurna, nah saya mau buktiin sendiri, bahwa yang lu liat gak sesimpel itu.
Divideo sebelumnya, yang link videonya bisa klik di sini, itu kan saya buat Coffee Milk, tapi failed, pakai kopi Cianjur. Di video itu kan ada kopi lainnya, yakni kopi Toraja, nah untuk buat Coffee Tea saya pakai kopi kedua itu.
Bahan yang saya siapkan tentunya kopi dan teh. Untuk tehnya, saya pakai teh ex.Tong Tji flavor Jasmine.
Alat brew nya saya masih pakai MokaPot.
Kopi saya gunakan hanya 10 gram saja, kopi Toraja. Untuk tehnya ini saya pakai takaran < 1 gram, bahkan malah gak sempet ketimbang karena saking sedikitnya. Ini mungkin yang jadi penyebab kenapa aroma seduhan tehnya jadi gak terasa.
Bagaimana proses dan hasilnya?
#1 Untuk nyeduh teh tentunya butuh air panas dong ya, jadi didihkan air panas diteko. Suhu yang saya pakai gak sampai mendidih, hanya sampai 80°C saja. Seduh tehnya, lalu biarkan sejenak, sambil siapkan kopinya.
Baca juga: Nyeduh Teh Ternyata Ada Tekniknya
#2 Kopi yang saya pakai kali ini hanya 10 gram saja. Kemudian air teh yang saya pakai itu mengikuti kapasitas maksimal dari penampung MokaPot 3 cups.
#3 Saring air teh dari ampasnya. Oleh karena nyeduh tehnya sistem tubruk, pastikan ketika menuang ke penampung MokaPot ampasnya tidak ikut. Sayangnya divideo ini proses penuangan dan penyaringannya berantakan, jadi tumpah kemana-mana deh.
#4 Proses brew time by MokaPot. Oleh karena air yang digunakan ini sudah cukup panas, ya mungkin start disuhu 70-80°C jadi proses ekstraksinya gak terlalu lama. Hanya butuh waktu 3 menit kurang lebih sejak awal dipanaskan di atas kompor hingga ekstraksi pertama keluar.
#5 Tuangkan hasil ekstraksi Coffee Tea ke cangkir saji.
Oh ya, kali ini saya gak bisa hitung efektifitas ekstraksinya, soalnya takaran air tak terhitung, dan pas nuang hasilnya juga gak dihitung.
Saya langsung fokus pada hasil seduhannya. Pertama saya tuang disloki untuk nyobain rasanya kaya apa sih.
Rasanya itu pahit, hmm, tak sepahit yang Coffee Milk pada postingan sebelumnya, tautan blog cari di awal tulisan ini. Aroma teh jasmine nya tidak terasa sama sekali.
Akhirnya daripada Coffee Tea ini gak keminum, akhirnya saya tambahkan gula, supaya jadi kopi hitam manis dan sisanya saya buat kopi susu. Manfaatkan sisa susu full cream ex.Frisian Flag sisa buat Coffee Milk yang gagal sebelumnya.
Kopi hitam manisnya akhirnya bisa keminum, mantab rasanya ada manis² nya, gulanya saya pakai 20 gram, jadi bisa ngimbangi pahitnya kopi.
Untuk kopi susunya itu saya pakai takaran total 50 gram, susunya 30 gram dan kopinya 20 gram. Hasilnya rasanya masih tetap pahit, memang seperti kopi susu tampilannya. Karena susu yang dipakai plain, jadi rasa pahitnya masih dominan.
Ini dia hasil kopi susu 20 gram kopi dan 30 gram susu, rasanya tetep pahit 😂
Supaya agak layak dikonsumsi ditambahkanlah gula 6 gram. Setelah itu rasanya baru ada manis² nya dan lebih bisa dinikmati.
Lalu cangkir kopi hitam manis yang tadi saya konsumsi, saya tambahkan susu full cream plain tadi, supaya jadi kopi susu. Rasanya jadi pas, kopi susu ada manis² nya.
Akhirnya percobaan kali ini apa saja yang bisa saya coba:
#1 Esktrak Coffee Tea
#2 Kopi teh hitam manis (black Coffee Tea sweet)
#3 Kopi susu 20:30, 20 gram kopi, 30 gram susu.
#4 Kopi susu manis
Hanya dokumentasi per sajian gak bisa saya bagikan karena menggunakan bahan cangkir yang sama, jadi seteguk dirasa kurang pas, ya langsung di-mix, jadilah seperti empat sajian tadi.
Jadi ketika lain waktu mau buat Coffee Tea, sediakan gula secukupnya sesuai selera, supaya bisa dinikmati. Begitu pun jika mau menambahkan susu, kalau susunya plain jangan lupa tambahkan gula secukupnya , kecuali susunya sudah manis gak perlu gula.
Begitu saja deh sharing cerita saya untuk gaksukalapar.id, semoga bisa menambah bahan bacaan diblog ini, menambah artikel untuk tahun 2022 yang bentar lagi berakhir.
Sampai jumpa dipercobaan lainnya soal makanan atau minuman, tergantung gimana mood nya saya aja ya. Salam untuk sobat gaksukalapar.id di seluruh jagat maya. -cpr-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)