- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Jajan Mie Ayam Legenda, Singosari

Entah ada angin apa, tiba² kegabutan malam ini dieksekusi dengan jalan² malam.

Keluar sekitar jam 21:00, habis buat kopi seprempat teko, habis jajal mesin grinder baru. Eh tiba², ada yang menghubungi, "gabut nih, keluar yuk!"

Ya sudah, akhirnya keluarlah. Tapi bingung kan kemana. Sambil nyetir, sambil ngopi sesloki-sesloki, lha koq lapar. Liat kiri-kanan koq adanya pecel ayam, pecel lele "purnama", koq kayanya kurang sreg aja.

Melajulah terus ke arah Malang, lewat Lawang belum dapat tempat yang menarik mata, hingga sampai daerah Singosari, malah mau ketemu underpass Karanglo, di kiri jalan koq ada kedai pinggir jalan dengan spanduk warna merah, tertulis "mie ayam legenda".

Jadi kedai pinggir jalan ini jual mie ayam, Mie Ayam Legenda namanya. Ciri khas kedainya dengan spanduk warna merah khas 'pecinan'. Tadinya awal saya pikir seperti kedai ramen, ternyata saudaranya, 'mie ayam'.


Mie ayam yang dijual di sini adalah mie ayam kuah. Tadinya saya pikir ada yang kering, karena saya suka mie ayam keringan. Tapi ternyata, mie ayam yang dijual di sini justru berkuah, karena khasnya di situ.

Kalau kata mas nya ini, diklaim mie ayamnya tanpa MSG, jadi khas bumbunya justru ada pada kuahnya. Hmm, okelah, mari kita coba.


Seporsi mie ayam ini dijual dengan harga Rp 8.000,-. Relatif terjangkau sih, ya lumayan buat ganjel perut malam².



Pas kebetulan saya bawa kopi dari rumah, seduhan medium course dengan seduhan V60, mantab teman. Jadi habis ngemie ayam, langsung ngopi.

How taste?


Mie ayamnya ya enak, untuk saya yang begitu suka kuah, bolehlah mie ayam ini. Bumbu dikuahnya cukup gurih, potongan² ayamnya okelah seperti khas mie ayam, plus ada ceker empuknya, plus ada kerupuknya.


Kembali lagi ke selera sih ya, tapi buat saya it's okelah. Numpang santuy di pinggir jalan, duduk di dalam mobil, sambil ngopi sehabis ngemie ayam #mantul.

Oh ya lokasi pastinya itu percis seberangnya di Rumah Sakit Marsudi Waluyo, Singosari, Jalan Raya Mondoroko. View nya seperti yang saya share di atas ya.

Segitu saja deh sharing saya, thanks to my partner in crime, kapan² kita coba yang lain lagi. -cpr-

2 komentar:

  1. Lokasi jualannya pindah kayanya, gak lagi di pinggir jalan menggunakan tenda, tapi di ruko, kayanya ini beberapa meter sebelum lokasi yang sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata bukan, jadi dipastikan saya coba melipir, setelah PHD, Alfamart, kemudian 10 meteran itu kiri jalan ada kedai warna merah juga, tertulis 'depot gang ..." Jadi fixed bukan mie ayam yang dulu pernah saya beli.

      Hapus

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox