- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Kulineran Jajan Nasi Jamblang Hj. Sumarni "Pelabuhan Cirebon"

Kesempatan dapat waktu pulang ke kota lahir saya tak lupa menyempatkan untuk mampir kulineran makanan khas Cirebon, yaitu nasi Jamblang.

Nasi Jamblang yang biasa saya kunjungi sejak jaman saya sekolah adalah di kawasan pelabuhan, saya juga pernah sharing soal nasi Jamblang ini dipostingan blog Naturality Channel. Saya pikir siang begini akan tutup, tapi ternyata tidak malah ini kesempatan mencari cuan, karena banyak umat sepulang gereja yang mampir atau memang menyempatkan jalan kulineran. 

Nampak yang ke sana warga etnis Thionghoa yang langganan jajan di sana. Secara tempat tidak nyaman² banget tapi masih layak dan seiring waktu terus dibenahi agar makin bersih. Soalnya terakhir saya ke sini kaya agam kumuh gitu. 

Ini plang nama warung nasi jamblang nya yang terpasang di pagar pelabuhan, jadi sejak dari dulu warungnya ini memang dempet dengan halaman Pelabuhan Cirebon. 

Itu kalau mau masuk, bisa lewatin peminta² itu, mentok tembok belok kiri. 

Kalau boleh bilang, jajan Jamblang di sini itungannya relatif mahal, ya menurut saya begitu. Soalnya ya menu yang saya pilih itu sederhana, tetapi total bayarnya bisa sampai 30rb 2 porsi, seperti apa menunya bisa dilihat difoto di bawah ini. 

Ini dia menu yang tersaji, tidak banyak pilihan sih untuk siang ini. 

Ini dia foto menu yang saya pilih, selalu ini menu yang saya pilih kalau makan nasi jamblang, relatif mahal kau segini dihargai 15K, sate kentang 2 bumbu rendang, telur dadar, sambel, nasi 4 tangkup. 

Di Kota Cirebon cukup banyak sih penjual nasi Jamblang, yang umumnya adalah penjual kaki lima. Mau cari harga yang terjangkau pun ada, asal tahu tempatnya sih. 

Kebetulan yang buka dimasa puasa begini ya salah satunya nasi jamblang yang saya bahas ini. 

Selalu jadi pertanyaan yang belum kenal nasi jamblang, "Memang enak? "

Ini dokumentasi secara video singkatnya, saya ke sini makan bersama mama 👩, sekalian menemani ajak beliau jalan², refresing. 

Untuk menjawab ini relatif ya, karena enaknya itu relatif, nasi jamblang itu kuliner unik, jadi tidak bisa disampaika  enak atau tidak, dia bukan olahan seperti steak atau kuliner lain. Yang sekali makan, rasakan itu bisa bilang enak. Makan nasi jamblang itu unik, enak di A belum tentu enak di B, semua tergantung selera.

Kalau saya suka karena dia unik dan buat saya hanya pas dimakan disaat² tertentu, ketika saya ingin, dan enak dimakan kalau habis nongkrong atau main sama² temen², misalnya habis acara berenang bersama, atau bulutangkis bersama, atau habis sepedaan pulangnya jajan jamblang, itu baru mantabs.

Sebelum postingan ini diblog saya yang lain juga pernah saya posting tentang nasi jamblang ini, yang dijual di pelabuhan ini. Untuk membacanya bisa dibaca dibeberapa ditautan di bawah ini. 




Segitu saja deh sharing dari saya, ini oleh² pas pulang ke kota lahir, momen libur Paskah 2022, ya buat nambah² postingan kuliner di gaksukalapar.id, sampai jumpa dipostingan lainnya lagi. @cocoper6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox