- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Ayam Gebug Sambel Uleg, Perumnas Cirebon

Nah ini masih postingan share kuliner saya pas liburan di Cirebon. Kemarin saya ada postingan soal Ayam Gepuk Pak Gembus cabang frinchise yang di Cirebon. 

Kali ini saya mau share 'tiruannya' ayam gepuk itu, namanya pakai 'ayam gebug', ya mirip² lah satu di gepuk dan satu lagi digebug, sama² sakit sih kalau dihantem ke badan atau ke muka. Hehehe

Jujur saja kalau kemarin saya nyobain ayam gepuk yang asli itu dibuat kecewa karena saya tidak me dapatkan ciri khas yang sesungguhnya dari ayam gepuk Pak Gembus yang pertama kali saya kenal di Jakarta dulu. Berbeda jauh sekali, bahkan sama ayam gepuk yang saya beli di cabang frinchise yang di Malang bedanya sangat jauh. Jujur saja kalau sesuai aturan frinchise hal begini gak bisa ditolerir, seharusnya dimana pun frinchise itu tak merubah ciri khas. 


Akhirnya saya nyobain rekomendasi dari ibu saya, enak ini, namanya Ayam Gebug Sambel Uleg, berlokasi di arah perumahan Citra Land, Perumnas Cirebon. Lihat titik GPS yang saya screenshoot dari GMaps. 

Patokan yang mudah adalah dekat dengan Apotek Manjur. 

Warungnya hanya buka saat malam saja karena menggunakan tempat di depan sebuah ruko dimana kalau siang itu dipakai halaman ruko, percis di depan toko Globa/Art. Lebih mudah lagi dekat dengan Apotek Manjur. 

Untuk warna spanduk warungnya seperti dokumentasi yang saya bagikan di atas ya, supaya tidak sulit mencarinya. 


Saya langsung bahas ke sambelnya, yang di sini adalah khas meniru sambel gepuk dari Pak Gembus, yang mengandalkan remahan atau gepukan dari kacang, kalau yang asli sih katanya pakai kacang mente. 

Harga untuk ayam gorengnya dada itu Rp 15.000,- kemudian untuk sate kulit itu Rp 3.000,- masih relatif sama lah kira².

Sambelnya kalau menurut komentar saya yang 'palsu' ini lebih mendekati aslinya ayam gepuk Pak Gembus yang sebenarnya. Sambelnya agak menyerupai dan saya jujur lebih suka yang 'palsu' ini.
 
Ini dengan sambel gepuk 'asli' bisa habiskan banyak nasi, kalau kemarin gepuk yang katanya asli tapi ternyata palsu. Kalau ini sambelnya cocok dengan yang seharusnya. 

Sangat disayangkan sih usaha yang difrinchise seperti itu yang harusnya bisa maju malah harus rusak kredibilitas atau originilitasnya, tidak bisa menjaga ciri khas yang konstan disetiap warung yang dibuka di berbagai kota. 

Saya mau sharing itu saja sih ya. Buat nambah postingan di gaksukalapar.id dari sisi wisata kuliner, ini akan saya post sebagai sumbangan postingan di channel gaksukalapar.id @cocoper6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox