Lagi, lagi dan lagi, bulan ini bener² bulan jajan buat saya. Baru kemarin jalan-jalan jajan street food, eh awal pekan ini saya jajan lagi.
Kali ini sih jajan yang buat saya #mewah, soalnya price list nya cukup mahal ya, untuk budget jajan yang selama ini saya keluarkan.
Kemana sih kira² tujuan jajan saya kali ini?
Sebenarnya tempat ini sudah dua tahun lalu ingin saya kunjungi, sewaktu masih dekat dengan gadis PHP, namun sampai akhirnya tidak pernah terealisasi ke tempat ini.
Berlokasi di pusat kota Surabaya, nama tempatnya adalah Zangrandi. Siapa yang pernah mendengar nama ini pasti tahu, ini adalah resto es krim yang klasik terkenal di Kota Surabaya.
Kedai es krim ini sudah ada sejak tahun 1930. Es krim ini sudah ada sejak jaman kolonial Belanda dan gak asing dengan es krim kolonial. Lokasinya ya masih di lokasi yang sama sampai saat ini. Pengelola es krim ini adalah Zangrandi Felix Tanumulia.
Sejarahnya, es krim ini dikelola oleh keluarga Roberto Zangrandi, asal Italia, yang menetap di Hindia Belanda, kala itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda.
Kedai es krim ini sempat tutup sementara Maret 2021 dan baru dibuka kembali pada April 2021.
Lihatlah, SC GMaps di atas, jadi setelah belok dari arah Jl. Gubernur Suryo, arahkan kendaraan ke sisi kanan.
GMaps akan membantu kalian membawa ke lokasi ini. Sedikit saran, setelah belokan ke kiri, Alun-alun Surabaya, setelah belok kiri arahkan kendaraan anda ke sisi kanan, karena lokasi Zangrandi ada di sebelah kanan seberang Alun-alun Surabaya.
Ini terlihat parkiran makan badan jalan trotoar.
Untuk parkir, jika kedai es krim ini sedang ramai pasti akan kesulitan perkir, karena parkirnya makan sedikit badan trotoar. Untuk parkir bayar Rp 5.000,- untuk sekali parkir.
Tempatnya kecil, sederhana dan memang menyisakan khas klasiknya. Kursi² nya khas dengan cat list warna merah, begitu juga dengan mejanya.
Awal pekan, Minggu malam ini di Zangrandi ada live music, di teras kedainya. Kebetulan saya dapat duduk di teras bagian depan.
Sampai lokasi, langsung pilih tempat duduk, lalu waiters akan mendatangi kita dan memberikan buku menu. Kita memilih menu lalu memanggil waiters untuk menyampaikan menu yang kita pesan.
Buka buku menu dan terlihatlah, ini lho es krim mahal 😂, harga menunya itu 50K up lah rata², gak ada yang murah, yang murah dan free itu hanya air putih diberikan sesloki besar.
Saya juga bingung memilih es krim mana yang mau saya makan, pilih² akhirnya saya jatuhkan pilihan pada dua menu.
Foto yang paling ujung itu Nutty Monkey, Rocky Canyon dan Black Forest Slice. Disisi lain itu air mineralnya buat pencuci mulutnya.
Teman saya milih 2 menu juga, sesuai seleranya pastinya, tapi secara umum ya mirip² hanya beda rasa saja sih ya. Dokumentasinya bisa dilihat di atas ya.
Oh ya, untuk menu yang saya pilih itu namanya Rocky Canyon dan Black Forest Slice.
Ini dia penampakan langsung Rocky Canyon.
Rasanya kalau es krim yang saya makan ini menurut saya B aja si, tapi emang tekstur es krimnya lembur, beda lah dengan es krim yang saya makan sebelum² nya, mungkin ini beda dengan es krim mahal dan murah. Secara umum rasanya seperti ya es krim coklat pada umumnya.
Sedangkan teman saya pilih namanya Nutty Monkey dan Mocca Slice.
Kalau yang ini rasanya agak beragam, ada rasa coffeenya/mocca ya, kemudian nutty nya itu gak pelit, lebih bervariasi rasanya.
Untuk yang es krim yang slice, untuk yang saya pilih itu kan black forest ya, tapi soft sekali rasa black forestnya, coklatnya gak begitu terasa, lebih ke vanila ya. Sedangkan yang Mocca Slice nya itu terasa mocca nya dan i like this.
Nah bahas soal harga ya, seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, harganya lumayan lho untuk kantong saya 🤫. Maklum bukan anak cafe dan doyan jajan plesir ke tempat elit, jadi price segitu cukup buat takjub gimana gitu.
Rocky Canyon 50K, Nutty Monkey 50K, Black Forest Slice 45K dan Mocca Perfecto Slice 45K, itu dia harga yang harus dibayar? Mahal atau murah? Harga ini relatif mahal apa tidak menurut kalian? Semua harga itu include pajak ya.
Sebenarnya kalau sudah include tax harga segitu it's oke sih ya harusnya. Masih masuk lah ya, mahal itu jadi relatif pada akhirnya.
Bayarnya jadi setelah selesai kita makan, kita ke kasir dulu untuk bayar. Untungnya di sini melayani pembayaran via debit, kebetulan saya gak bawa uang tunai, jadi bayar pakai debit available, debit BCA ya, gak tahu kalau bank lain.
Kira² begitu catatan jalan-jalan jajan saya diawal pekan ini (Minggu), setelah dari sini kita akan lanjut isi perut atau makan ke tempat lain, masih di Surabaya juga koq. Ditunggu saja pada post berikutnya. -cpr-
Kalau jajannya patungan alias rame"tukeran icip"kayaknya sedenglah tapi kalau makan sendiri kayaknya emang rada mahal untuk ukuran es krim,saya dulu pernah nyobain es krim di Jakarta Ragusta nama kedainya..itu es krim jadul juga tempat nya juga jadul untuk rasa menurut saya si biasa saja kalo di banding es krim sekarang,tapi nostalgianya kayaknya yg bikin mahal😀
BalasHapusMungkin ini serupa kali modelnya ...
HapusWorth it aja aja si mas kalo buat makan sendiri dan menghilangkan rasa penasaran akan rasanya. Tapi kalau saya emang lbh suka es krim campina yang dibeli satu ember besar, trs makan di rumah bareng ponakan rame2, seruuu hehehe
BalasHapusIya seru tuh makan es krim yang emberan, saya pernah mencret² gara² hari² es krim mulu, ya itu ngabisin es krim seember 🤣
HapusEs krim belanda.. jadi pingin mas.. gak popo wes regane larang.. pisan2 mas.. cek tau ae..
BalasHapusIya coba mas kalau pas mampir Surabaya. Es krim kolonial, tapi ya sama aja sih namanya es krim ya, belum bisa bedain es krim ala londo kaya apa jane sebenarnya ..
Hapus