- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Jajan Dimsum Mbledos, Surabaya

Wah gela sih awal pekan menjelang lebaran ini, peak time jalan-jalan jajan saya kayanya, baru selesai habis jajan es krim, langsung lanjut tempat kedua. Kira² bakal jajan dimana ya?


Tujuan berikutnya adalah Dimsum Mbledos, Surabaya. Lokasinya di Jl. Ir. Soekarno, Surabaya. Cari tempatnya mudah, karena warna kedainya kontras, ketika sekelilingnya gelap, tempat ini terang sendiri dengan corak domain merah khas kedai Thiongkok.

Hiasan lampion merah, berasa lagi ada di Pecinan.

Yups, kedai ini dibuat bergaya Thiongkok, jadi masuk ke sini berasa di kedai di Thiongkok.

Oh ya untuk parkiran kita memanfaatkan badan jalan, jadi parkir di pinggir trotoar, jejerannya ada hotel Grace.


Sebenarnya lokasinya itu ada di Jalan Merr Kalijudan, karena Jalan Ir. Haji Soekarno itu seberangnya. Mungkin dulu namanya satu.

Jika baru pertama kali ke sini jangan bingung ya, saya juga pertama kali, tapi untungnya saya bersama guide yang pernah ke sini, jadi dipandu. Supaya kalian gak bingung, saya akan jelaskan di sini.

Jadi datang itu kita pilih menu yang ada di etalase depan. Arahnya adalah kiri ke kanan, sisi kanan adalah pintu masuk dan titik kasir untuk bayar. Jadi sistemnya adalah bayar dulu, baru disiapkan lalu makan. Kalau tempatnya lagi gak ramai, kita bisa memilih tempat duduk, ada di bawah dan ada di mezanin (lantai 2).


Jadi menu² dimsumnya dibagi ke beberapa kategori, juga menu lainnya, ada tulisannya koq di atas etalasenya.


Sebelum memilih, kita ambil trolly untuk menaruh dimsumnya, plus juga wadah bulat kayu untuk mengukus dimsum. Ya dimsum yang kita pilih itu akan dipanaskan lagi, dikukus lagi sebelum akan disajikan ke meja kita, jadi butuh waktu menunggu makanan siap disajikan.

Secara umum prosesnya bisa dilihat divideo pendek yang saya buat, saya simpan untuk dokumentasi di YouTube.


Inilah dia menu yang sudah dipesan untuk malam ini, tersaji seperti dokumentasi di bawah ini.

Ini menu dimsum yang dipilih malam ini. Setelah dikukus kembali untuk disajikan.

Minumnya ditaruh di server kecil, gelasnya apa sloki double shot kayanya sih.

Ada mi lamian untuk menu ngisi perut dan menu dimsum untuk cemilan. Sebenarnya beli dimsum beberapa saja sudah bikin kenyang lho, apalagi kalau perut cewe.

Ini mi lamiyan ayam malatang, hmm mantab sih ini, enak deh. Saya ketagihan sih kalau ke sini lagi dengan menu ini.

Kalau ini mi lamiyan ayam colagen, sama juga ini enak koq, walau gak saya nikmati sampai habis karena ini menu yang rekan saya pilih.

Untuk menemani nyemil dimsumnya bisa pilih beragam saus sambalnya, kalian tinggal ambil di tempat khusus sambal ya.

Untuk sausnya ada 4 macam tuh, enak semua koq, buat nyocol dimsum hangatnya.

Oh ya jadi pas bayar dikasir itu kita dikasi timer jam gitu, katanya sih itu timer untuk waktu tunggu menu disajikan di meja kita, gak akan lebih dari jam itu, soalnya bunyi kalau lewat dari waktu itu, terus juga waktunya juga panjang deh, soalnya dari kita makan sampe selesai nyatanya gak bunyi² juga tu weker. Mungkin kalau kelamaan baru bunyi kali ya.


Oh ya, mungkin dari kalian yang pernah makan ke tempat makan ini tahu fungsi sebenarnya dari timer jam itu? Bisa share dikolom komentar ya.

Ada saran sih, kalau mau bisa nyobain semua jenis dimsum ya datangnya agak malam, soalnya ada diskon. Tapi ya kalau persediaan masih ada, takutnya sudah habis pas jam normal, jadi yang diskon ya yang sisa² saja.

Ini terbukti sewaktu kita pulang yang antre baru datang mau beli banyak lho, ya mungkin mereka mengejar waktu diskon itu.

Kemungkinan pasti akan balik lagi sih saya kalau pas lagi jalan ke Surabaya, malam², seru sepertinya mengejar waktu diskon ini, sekalian penghabisan, tapi berharap saja menunya masih ada ya.

Segitu saja deh catatan kulineran saya kali ini, bulan April ini memang jadi bulan jajan tertinggi saya dalam karir hidup selama ini 🤩 #lebay, ya maklum saja saya bukan tipe yang suka jajan apa lagi keluar masuk tempat makan baru, tapi kalau diajak ya oke saja sih, tapi kalau sendiri gak deh.

Sampai jumpa dicatatan kuliner saya lainnya, tentunya share untuk sobat gaksukalapar.id. -cpr-

3 komentar:

  1. Dimsum yg warna item rada mirip sushi ya mas .ada seperti Nori nya

    Untuk cewek makan seporsi dimsum 4 ptong udah pasti kenyang..kalo cowok beda lagi kali ya hehehehe...mumpung masih muda dan sehat mas..nyobain kulineran ga papa..asal ga berlebihan kalo udah tua ya ga bisa menikmati lagi😀apalagi kalo dapet diskonan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, mirip sushi, gak pake similikiti ya hehehe


      Iya bener mba, saya lebih suka kuliner begini daripada Ngafe, duduk nongkrong di cafe dengan makanan ala² , mending yang begini ini, umum memang tapi khasnya orang China kan. Kalau di cafe biasanya kan itu kreasi dari si cheff nya, dan ribuan orang yang jadi cheff ya beda² hasilnya

      Tapi kalau makanan yang sama, dibuat oleh cheff berbeda pasti akan berikan karakteristik berbeda, jadi bisa objektif untuk dinilai. Kalau Ngafe itu yang dinilai adalah tempatnya, bukan makanannya.

      Hapus
  2. Siapkan budget 800rb, untuk nyicipin mayoritas menu untuk makan +- 8 orangan, all menu mayoritas bisa keluar. Jadi kalau pas ngajak keluarga besar ke sini, siapkan budget segitu jika mau makan sekeluarga.

    BalasHapus

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox