- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Mengenal Kuliner Jepang, Onigiri

Setelah baca² post soal  kompia atau kompyang kemarin, ada disebut juga kuliner Jepang, dimana perompak Jepang selalu berhasil mengelabui dimana kemah mereka karena mereka membawa ransum perbekalan makanan tanpa perlu dimasak. Kuliner itu namanya onigiri. 

Pada post kali ini kita bahas itu aja ya. Saya sering makan onigiri ketika perjalanan trip jauh, buat ganjel perut sebelum ngopi, menghalau kantuk. Beli di Indomaret biasanya jual, dipanaskan dengan microwave, disantap hangat².

Semua tahu bahwa onigiri adalah kuliner asli negeri sakura, itu tak terbantahkan, jika ada negara yang main klaim² pasti gak akan berani, soalnya bisa dipermalukan karena main klaim budaya negara lain. Tahu lah negara mana yang senang melakukan hal begini. Kita kembali ke bahasan ya. 

Ilustrasi, onigiri bentuk segitiga. Gambar diambil dari Google

Onigiri (おにぎり, 御握り) merupakan bahasa Jepang, jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya adalah nasi kepal. Bentuknya bisa bulat, segita atau juga seperti bantal. Selain dikenal, dengan onigiri, punya nama lain omusubi, istilah yang sering digunakan wanita dikalangan istana Jepang. 

Ya memang sih secara fisiknya kuliner ini seperti nasi yang dikepal, lalu diberikan lembaran rumput laut begitu. Seperti yang umum kalian ketahui, bentuk onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, bukan dengan sumpit. 

Onigiri tradisional diisi dengan acar, 'umeboshi', salmon asin, katsuobushi, kombu, tarako, mentaiko, takanazuke (acar takana, sawi merah raksasa Jepang) atau bahan asin atau asam lainnya sebagai pengawet alami. 

Untuk membuat onigiri, disarankan memilih beras dengan kadar kanji yang tinggi, seperti beras Jepang. Karena karakter nasi yang ditanak dari beras Jepang itu mudah melekat satu sama lain, jadi akan mudah dikepal menjadi onigiri. 

Selain onigiri yang biasa, ada juga onigiri yang dipanggang, tapi sebelumnya dilumuri kecap asin atau miso terlebih dahulu. 

Onigiri modern kini sudah dibuat di pabrik modern. Namun onigiri tradisional dibuat di rumah yang diwariskan turun-temurun. 

Sejarahnya onigiri sudah ada sejak jaman dulu, dari buku harian abad ke-11, pada era Heian, sekitar tahun 794 - 1185 Masehi, dicatat bahwa orang memakan bola-bola nasi. Jaman itu, onigiri disebut dengan tonjiki. 

Onigiri ada yang polos tanpa nori ada pula yang menggunakan nori. Nori sering digunakan untuk membungkus agar lebih mudah dimakan tanpa ada nasi yang menempel di tangan. 


Jika di Amerika Serikat, olahan kuliner serupa dikenal ada sandwich. Kalau di Indonesia mungkin yang serupa adalah lemper. Tiap negara punya kuliner² serupa seperti ini masing² yang menjadi kekhasan tiap² negara. 

Siapa dari kalian yang belum pernah coba kuliner satu ini? Saya pikir harusnya sih sudah pernah coba ya, jika belum mungkin saja ada hal yang lebih penting dari sekedar nyobain onigiri. Tapi jika belum coba dan mau coba, cari saja di Indomaret, onigiri yang praktis dengan isian macem², harganya relatif terjangkau, walaupun dengan harga tersebut bisa dibelikan nasi bungkus dan jauh lebih kenyang. 

Sekian dulu bahas² onigirinya, jadi laper sih bahas kuliner ini pas pagi hari. Kita bahas kuliner lainnya, lain waktu ya. -cpr

#onedayonepost
#kuliner
#onigiri
#jepang
#snack
#informasi
#cemilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox