- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Jalan Jajan Mbah Djoe, Magetan

Pertengahan September beruntung masih ada libur diawal pekan, jadi banyak orang yang memanfaatkan untuk berlibur dan rekreasi. Soalnya libur ditengah bulan ini adalah libur terakhir, karena bulan² ke depan tidak ada libur lagi sampai nanti di Desember.

Saya memanfaatkan libur ini buat ke Madiun dan Magetan, kebetulan Emma ditanggal merah nanti berulang tahun, jadi sekalian jalan², pas juga ada sepupu dan juga ponakan Emma berulang tahun ditanggal yang sama, jadi merayakan bersama.


Kebetulan juga dihari Minggu nya, Paroki Regina Pacis, Magetan sedang puncak perayaan hari ulang tahun paroki dan hari raya St. Vincentius Paolo, pioneer dari kongregasi CM. Jadi Minggu pagi kami sekeluarga misa di sana dan ikut meramaikan perayaan besar di sana. Sepulang misa kita jalan² ke arah Sarangan, dan pulangnya mampir ke cafe atau tempat makan di pinggir jalur Sarangan yang ke arah Jawa Tengah, ada satu kedai atau tempat makan yang namanya "Mbah Djoe", di sini ada resort atau villa penginapannya juga, dan ada restonya.


Katanya sepupu saya, di sini merupakan tempat makan yang harganya lebih worth it, meski ada di area wisata. Jadi jangan heran kalau cukup banyak juga yang datang ke resto ini, bahkan kami ketika datang harus waiting list dan mencari meja dan kursi. Meja kursinya bervariasi, ada seperti meja tamu, meja kayu ala gazebo, hingga yang meja makan pada umumnya. Jumlahnya gak banyak, jadi ketika pengunjung lagi ramai pasti ya gak kebagian tempat.


Sayangnya saya gak sempet foto menu dan daftar harganya, soalnya sudah keburu lapar sih. Cuma, menu yang saya pilih itu geprek sambal matah harganya Rp 25.000,- dan ada saya ingat itu iga bongso itu Rp 38.000,-. Variatif sih, ya masih relatif murah menurut saya, jika dibandingkan resto lain lho ya.

Bahkan waktu menu datang saya juga lupa foto, pas sudah mau habis baru inget ambil dokumentasi. Jadi kalau dilihat ya tinggal sisa² saja ya, semoga si gak menjijikan dilihat ya 😂.


Meski siang itu panas, tapi karena hawa di sini dingin jadi gak berasa, malah terasanya dingin di kulit. Jadi jika terpapar terik matahari yang ada tahu² gosong aja pas sampai di bawah. Soalnya terik matahari siang itu sebenarnya cukup menyengat siang itu. Ditemani pemandangan view ceruk bukit yang hijau, menambah menyejukan mata.

Enak kalau jalan² begini dengan keluarga, bener² bisa merefreshingkan diri. Seru juga misalkan masih sendiri, jalan dengan pasangan, sekalian healing² asyik juga, udara sejuk dan adem ini membuat menaikan sesuatu 🫰😂.


Segitu saja deh sharing jalan-jalan jajan kali ini, menikmati momen libur, ya sekalian membayar acara birthday trip tahun ini yang gak terlaksana pada Agustus lalu, jadi ini rapelan saja, cuma gak masuk ke momen birthday trip resmi yang biasa jadi menu rutin tiap tahun. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. -cpr

#onedayonepost
#wisatakuliner
#umum
#jalanjalanjajan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox