- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Create Tongseng Kambing Batch #2 + Sate Kambing

Bersyukurlah tahun ini saya masih dapat sumbangan daging qurban lagi. Tahun ini sama seperti tahun lalu, saya dapat dua paket daging, kambing dan sapi.


Pertama dapat dikirim Bu Mono, jadi pas libur Idul Adha ini saya kan trip ke Madura, pulangnya sore menjelang magrib dikirimlah daging kambing ini. Kedua itu hari besoknya, Selasa, sepulang kerja di gagang pintu sudah dicantolin kresek, daging (lagi).


Terima kasih buat semuanya, yang sudah memberikan daging, setidaknya walaupun saya bukan Muslim, saya bisa merasakan suasananya.


Kebetulan saya dapat daging kambing ini, terpikirlah untuk buat tongseng kambing (lagi), tahun lalu saya sudah berhasil buat batch #1. Kali ini saya mau mencoba lagi, tapi kali ini porsinya agak banyak, jadi buat 2 porsi.

Untuk bahan² dan resep saya menggunakan yang batch #1, link postingan bisa dibaca dibawah ini. Walaupun ya, pas saya baca ada beberapa catatan yang overlaping, tak tercatat.



Pada batch #2 ini kendala saya diblender, karena saya gunakan blender yang sesuai, jadinya pas giling bumbu halus gak bisa langsung halus, sampai membuat pisau giling jadi panas, sampai keluar asep gitu.


# Proses awal yang dilakukan adalah merebus air untuk membilas daging kambing, untuk menghilangkan prengus bau khas kambing.

Kalau saya sendiri gak terlalu mempermasalahkan soal bau prengus khas kambing, karena bagi saya, justru itu sensasi khasnya. Tapi berhubung saya buat masakan untuk orang lain juga, jadi saya ikuti yang normal saja.

# Daging kambing dicuci bersih, dipotong² kecil supaya layak makan, saya ambil 2 batang tulang sekalian, untuk penyedap rasa alami. Sesudah itu, bilas dengan air panas tadi.

# Selanjutnya ya siapkan bumbu buat gongso, dari bumbu halus yang diblender tadi.


Oh ya catatannya, ketika menyiapkan bumbu halus, penggunaan kunyitnya sedikit saja potongannya, supaya gak terlalu bau jamu, begitu koreksinya

Kalau buat saya, tidak terlalu berpengaruh sih, karena kembali lagi bagi saya ini karakternya, soalnya bagi saya gak begitu terasa si, kembali lagi ke selera.

# Setelah bumbu siap, siapkan panci, gunakan panci secukupnya, karena saya mau masak 2 porsi, jadi pancinya disesuaikan, supaya gak terlalu besar, supaya daging bisa terendam kuah bumbu.

# Gongso bumbu halus, tumis hingga wangi, setelah wangi semerbak, masukan daging yang sudah dibersihkan dan dibilas tadi. Kemudian aduk hingga rata.


# Tambahkan air bening secukupnya, hingga daging terendam, lalu aduk hingga rata dan biarkan hingga air mendidih. Tutup panci tadi supaya mendidih dan meresap bumbunya ke dalam daging dan tulang.


# Setelah mendidih, selanjutnya adalah penambahan additional bumbu, di sini adalah waktunya penambahan kecap manis, kaldu jamur atau sejenisnya, merica, garam. Takarannya berapa? Dikira-kira saja ya, dengan koreksi rasa. Campur dan aduk hingga rata semuanya.

# Masukan rajangan kol sebagai additional, kemudian masukan potongan tomat merah, aduk hingga rata dan tercampur. Kemudian diamkan kembali supaya bumbu meresap kesemua bahan yang dimasak. Masak hingga nampak bumbu mengental seperti tekstur tongseng yang biasa dibeli di warung langganan kalian.

# Kemudian masak lagi dan tunggu sebentar dan siap untuk ditiriskan.

Penampilannya seperti apa? Bisa dilihat didokumentasi dibawah ini


Kebetulan masak kali ini sebagian daging kambingnya saya pisahkan, karena bagian lainnya ada yang dibuat sate.


Hasilnya dari dua menu ini terbaik, jujur sih saya lebih suka buatan sendiri, dari empuknya daging lebih baik ini daripada yang biasa kita beli.


Beras dimasak 3 cup habis ludes untuk makan berdua, dan perut kenyang luar biasa. Berkah Idul Adha 2024 luar biasa nampol.

Sekian dulu sharing dan catatan sejarah, yang bisa saya bagikan, untuk jadi pengingat ditahun berikutnya, apakah saya nanti bisa dapat daging lagi atau tidak.

Happy cooking, belajar masak untuk pemenuhan kebutuhan urusan perut, karena kita gaksukalapar. -cpr

#onedayonepost
#recook
#kreasirumahan
#masakan

2 komentar:

  1. Alangkah nikmatnya 👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Betul² nikmat sekali, mantabs jiwa. Walau masaknya perlu proses tapi ya itu seninya.

      Untuk sesuatu kita perlu usaha dan proses.

      Nikmatnya adalah pencapaian.

      Hapus

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox