- makan untuk hidup, tapi hidup bukan untuk makan saja -

Menyimpan Garam yang Benar

Garam! Pasti gak asing dong dengan salah¹ bahan yang wajib ada di dapur ini.

Garam ini punya banyak manfaat yang tidak hanya untuk urusan dapur ternyata untuk urusan farmasi juga garam penting sebagai bahan baku, kemudian untuk industri non makanan dan farmasi garam juga jadi bahan yang gak kalah pentingnya.

Saya mengetahuinya setelah saya berinteraksi dengan supplier garam untuk farmasi, karena saya bekerja di pabrik farmasi. Disampaikan juga penyimpanan garam itu gak semudah menyimpan begitu saja. Penyimpanan yang proper membuat masa simpan garam bisa relatif lebih lama dan tidak merubah bentuknya.

Awalnya saya itu memahami hal yang aneh pada garam yang saya simpan di dapur. Jadi kalau beli garam kan kemasannya terkecil itu 250 gram lah, mau beli merk apapun kisarannya segitulah ya.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Nah itu garam kan gak dituang semua ke wadah siap pakai, paling hanya berapa gram yang bisa dimasukan, sisanya disimpan di wadah lain dengan bersamaan dengan kemasan aslinya. Memang penyimpannya tidak tertutup rapat atau kedap sih.

Garam ini kan kita pakai secukupnya aja, ketika masak gak berlebihan juga otomatis pemakaiannya juga gak begitu banyak. Jadi garam 250 gram bisa habis dalam waktu lama.

Eh delalah pas garam dikemasan siap pakai ini habis kan saya mencari garam yang sisa yang saya tempatkan di tempat lain, ternyata garam di sana itu lembab, malah berair kaya basah gitu. Perasaan rumah gak bocor tapi koq ini kaya habis ketumpahan atau ketetesan air, air dari mana pikir saya. Hanya memang rumah saya relatif lembab, kelembabannya bisa mencapai 85-90%, diukur dari thermohygrometer.

Akhirnya saya baca² dan menemukan bahwa bagaimana sih menyimpan garam yang benar, terutama untuk garam rumah tangga ya alias garam dapur. Pada postingan kali ini saya mau membahas soal itu.

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui ketika menyimpan garam, agar garam tetap berkualitas baik.

#1 Jangan menyimpan garam di dalam kulkas. Melainkan simpanlah di tempat yang sejuk dan kering (suhu kamar). Why? Karena garam ini punya sifat hygroskopis, dimana mudah menyerap air.

Berarti air yang ada di kemasan garam di dapur saya itu merupakan uap air atau kelembaban ruangan yang terserap ke dalam garam, karena berlebih makanya berair jadinya. Kondisi ini dipastikan garam saya itu sudah tidak baik dikonsumsi, karena udara lembab di dapur saya tidak cukup baik.

#2 Gunakan wadah kedap udara seperti toplas kaca, keramik atau plastik. Jangan gunakan wadah dari logam, karena sifat garam yang korosif pada logam terutama berbahan besi (Fe), yang ada kita konsumsi karat nanti.

#3 Sebelum menutup wadah tadi dengan tutupnya, usahakan menambahkan plastik wrap sebelum ditutup oleh tutup wadah tadi.

#4 Jauhkan dari kompor dan tempat perapian dan jauhkan dari cahaya.

#5 Pastikan wadah selalu tertutup rapat setelah menggunakannya.


Pertanyaannya, why? Kenapa harus melakukannya sampai sebegitunya. Soal why ini selalu jadi kesukaan saya, karena saya selalu ingin tahu alasan dari suatu hal dilakukan, walaupun gak semua seperti itu, tapi khusus hal² yang aplikatif seperti ini saya sering tanya kenapa.

Garam itu punya sifat mudah menguap jika disimpan di tempat lembab. Selain yang tadi saya sampaikan di atas ya, soal bagaimana sifat garam yang mampu menyerap air.

Garam rumah tangga yang dijual di pasaran umumnya diberikan aditif yodium. Nah yodium ini mudah rusak jika terpapar cahaya.

Perlu kalian tahu, yodium itu tambahan zat yang diberikan pada garam. Garam aslinya berasal dari laut, itu tidak ada yodiumnya, jadi garam yang sudah ditambahkan yodium itu jadi garamnya gak murni 99,99% garam. Karena garam yang digunakan di farmasi gradenya paling tinggi karena murni.

Kelembaban itu akan mempengaruhi tekstur dan rasa garam itu sendiri. Ya gimana sih garam yang agak basah gitu, jadi kurang estetik juga sih, kita yang mengkonsumsinya juga pasti agak jijik karena seperti liur gitu kan.


Nah seperti itu kira² bagaimana seharusnya garam disimpan, dan alasannya kenapa ya seperti yang bisa kamu pahami tadi ya. Semoga informasi ini mencerahkan kita, terutama bagi yang belum paham, kalau yang sudah paham ya gak perlu sih.

Kalau kalian, lidahnya senang cita rasa makanan yang manis atau yang gurih?

Kalau saya sih senang dengan yang gurih, jadi garam merupakan bahan makanan yang saya perlukan untuk menggurihkan makanan. Tentunya perlu berhati-hati mengkonsumsinya supaya tidak berlebihan.

Sampai jumpa dibahasan seputar bahan makanan lainnya, semoga bisa bermanfaat. Salam gaksukalapar, untuk sobat² gaksukalapar di seluruh dapur Indonesia. -cpr

#onedayonepost
#bahanmakanan
#informasi
#umum
#garamrumahtangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini tempat untuk berinteraksi, ketika ada ide yang lain atau sumbang saran, di sini tempatnya. Salam kenal sebelumnya :)

Adbox